Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Pages

Minggu, 15 Mei 2011

Beragama haruskah sengsara

Sat, May 14th 2011, 08:45

Beragama, Haruskah Sengsara?

DI MESIR, seorang insinyur muda menceraikan istrinya yang tidak mau menggunakan jilbab. Pada saat yang sama, dia telah menelantarkan kedua anaknya yang masih kecil hanya karena masalah jilbab itu. Sementara di Irak, Afghanistan, Pakistan, ribuan nyawa telah meregang percuma di masjid-masjid, justru saat mereka menunaikan ibadah privat-vertikal. Sedangkan di Indonesia, teror bom semakin merajalela selain berkecambahnya kekerasan yang mengatasnamakan agama. Aceh, sepertinya tak mau ketinggalan; anarkisme menguat atas nama kearifan lokal di samping aliran sesat terus bertambah.

Apa yang sesungguhnya sedang menjangkiti pemuda Mesir itu? Benarkah secara syariat tindakan bom bunuh diri yang kerap terjadi akhir-akhir ini dengan pemuda sebagai martirnya? Mengapa pula aliran sesat tumbuh pesat di daerah yang justru telah mempositivasi syariat? Bukankah tindakan mereka itu hanya menimbulkan kesengsaraan dan petaka semata? Lantas, bukankah cuplikan keberislaman di atas membenarkan asumsi sebagian orang bahwa beragama itu ibarat candu yang hanya menyengsarakan?

Realitas zaman
Pemuda mesir itu, juga para martir bom bunuh diri atau pelaku terorisme dan anarkisme, biasanya bertampang bersih, baik, banyak membaca atau menghafal hadits. Merekalah yang selama ini disebut sebagai kaum reliji atau orang-orang yang kuat semangat keberagamaannya. Mereka merupakan realitas zaman yang tidak terbantahkan sejak fajar Islam menyingsing lima belas abad silam. Hanya saja pelakonnya saja yang berganti seiring dengan bergantinya kurun. Mereka adalah para pemuda yang lebih mengedepankan perasaan, tapi mengenyampingkan pemikiran, memisahkan pengetahuan dari pemahaman dan banyak menghafal, namun sedikit berpikir.

Pada skala yang lebih besar, mereka serupa dengan kelompok yang memandang sinis terhadap orang-orang di luar kelompok mereka, menggunakan ‘tongkat’ dalam upaya menegakkan amar ma’ruf dan nahi munkar, siap ‘mati syahid’ demi menutup sebuah konser musik, menganggap penghancuran botol-botol minuman keras atau VCD porno sebagai ‘jihad fi sabilillah’, meninggalkan pekerjaan atau kuliah (sekolah), memutuskan silaturahim dengan dalih ‘marah karena Allah’.

Mereka bukan orang jahat, bukan musuh masyarakat ataupun musuh zaman yang harus disingkirkan atau dibawa ke tiang gantungan sebagaimana yang diserukan oleh sekelompok orang yang mengaku cendikiawan muslim tapi berpikir dan bertindak laiknya kaum liberal (diabolis), bahkan terkadang lebih liberal daripada paham liberal asli sekalipun yang membenci Islam dan muslimin.

Khawarijisme Modern
Jika ditelusuri kitab-kitab sirah, maka akan didapatkan kemiripan mereka dengan kaum khawarij yang disebut kaum puritan Islam pertama. Buku-buku klasik maupun kontemporer sering menukil cerita tentang kegemaran khawarijisme beribadah. Syaikh Muhammad Abu Zahrah, misalnya, dalam Tarikh al madzahib al islamiyah mengatakan, “Demi Allah, mereka adalah anak-anak muda yang telah bersikap bak orang tua. Mata mereka tidak mau menatap kejahatan, kaki mereka tidak mau melangkah kepada kebatilan dan badan mereka kurus kering karena terlalu sering beribadah dan bergadang. Setiap kali membaca ayat-ayat tentang surga mereka menangis karena merindukannya. Dan, setiap kali membaca ayat-ayat tentang neraka, sedu sedan keluar dari tenggorokan, seolah mereka telah benar-benar mendengar deru api neraka” (Huwaidi; 1988).

Tetapi di siang hari, bak singa kelaparan yang siap menerkam siapa saja yang bersbeda dengan mereka. Bahkan perlakuan keras mereka itu lelih keras daripada perlakuan mereka terhadap orang-orang kafir. Begitu kejamnya mereka hingga mencapai level takfir (mengkafirkan) muslim dari kelompok lain. Tidak menaruh belas kasihan kepada wanita, anak kecil, hatta orang tua sekalipun. Inilah yang menjangkiti pemuda mesir di atas, juga para martir bom bunuh diri di berbagai belahan dunia Islam kecuali di Palestina, gerakan Negara Islam Indonesia (NII) atau para kaum reliji lainnya. Mereka merupakan tamsilan khawarijisme modern di abad 21.

Kerancuan yang menghancurkan
Khawarijisme, baik dulu maupun modern, merupakan bukti nyata betapa kerancuan dalam memahami agama ini berakibat fatal dan menghancurkan sendi-sendi peradaban gemilang yang telah dibangun oleh Rasulullah bersama sahabat-sahabatnya yang mulia. Akibat tindakan mereka, agama ini diobok-obok, baik oleh para diabolis muslim, terlebih lagi pihak-pihak tertentu yang memang sangat membenci islam.

Iman yang rancu bukanlah fenomena baru dan lahir di masyarakat kita saja, tetapi fenomena klasik yang terjadi di kalangan muslim maupun nonmuslim. Catatan tentang keimanan yang rancu dipenuhi pelbagai tidakan bodoh dan kejam, baik di abad pertengahan maupun di abad modern. Misalnya, peperangan keji di antara katolik dan protestan, kekejaman inkuisisi demi memurnikan akidah dari kesesatan, Guillotin dilakukan Yakobian pascarevolusi Perancis demi mempertahankan kebebasan, persaudaraan dan persamaan. Juga tinta hitam sejarah yang ditorehkan  kaum muda Garda Merah di Cina atas nama revolusi kebudayaan.

Yang perlu ditegaskan, iman yang rancu atau buta bukanlah karakteristik bangsa tertentu yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. Bahwa para pemilik niat baik yang dengan lantang meneriakkan kebajikan, justru seringkali melumuri tangan mereka dengan darah manusia pada saat mereka menyangka sedang melakukan kebajikan.

Untuk melerai kerancuan iman (beragama) yang membawa kesengsaraan dan petaka tersebut, solusinya tak lain adalah kembali ke pemahaman Islam yang sejatinya memoderasi dua esktemitas yang saling bertolak belakang; ifrath (pragmatis-diabolis) versus tafrith (khawarijisme moderen). Nah, untuk mewujudkan pemahaman moderat dimaksud, aktivitas dakwah itu harus bersinergi baik di gampong, di kampus maupun di kantor. Menegakkan kejujuran, tidak hanya di ruang-ruang bersekat tempat berasyik masyuk melakukan penghambaan privat-vertikal, tapi juga dalam interaksi social-horizontal.

Sebagai penutup, umara dan ulama serta komunitas masyarakat madani (civil society) dituntut untuk mengajarkan peradaban kepada orang kebanyakan dengan pemahaman dan pengejawantahan lima karakter aksiomatik Islam; nir-eksesifisme (berlebih-lebihan atau menambah-nambahi), tidak pula mereduksi, non-distorsif, proporsional, totalitas saling melengkapi. Itulah yang dapat mempersempit ruang bagi khawarijisme yang selalu ada di setiap masa untuk menistakan agama dan menyengsarakan pemeluknya. Wallahu a’lam

* Ahmad Arif adalah peminat kajian social keagamaan, alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Senin, 09 Mei 2011

Tentang Islam yang harus anda tahu


Bismillah. Alhamdulillah. Akhirnya bisa ngeposting lagi sob. Lama banget yah rasanya ngga' ngepost, jadi Rindu sama Blog ini. Hehehe. Tentang Islam yang harus anda tahu. Mungkin judul yang sangat tepat untuk Postingan kali ini. Sebelumnya ane mau bilanng, bahwa Masih sedikit orang yang mengetahui Islam kaya bagaimana. Banyak yang kita tidak tahu bahwa Ilmu Islam yang biasa kita Tahu, tapi kita tidak Menyadarinya.

Okelah saudara - suadara semuslimku. Langsung aja ke intinya yaah. Ada 5 Hal yang Harus anda Tahu :)
Hal Pertama :
Rukun Ikhsan ada Berapa.?
dulu kita seiring ditanya...
"rukun islam ada berapa?" kita jawab "Lima!!" "rukun Iman ada berapa?"kita jawab "Enam!!"

tapi kita belum pernah ditanya "Rukun Ikhsan ada berapa?" kita pun bingung... padahal sebenarnya kita tahu rukun ikhsan itu.
"ibadah kepada Allah seakan-akan kamu melihatnya. Jika kamu tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu"
padahal penomoran seperti rukun islam dan iman membuat kita lebih ingat. Jadi seharusnya yang kita ajarkan kepada anak-anak... bahwa Rukun Ihsan itu ada 2:
1. Beribadah seakan-akan kita melihat Allah
2. Yakin bahwa Allah sedang melihat kita...

dan rukun Ihsan adalah rukun Yang Lebih tinggi derajatnya dibandingkan Iman dan islam...
karena Ihsan adalah bukti bahwa kita Cinta Kepada Allah...
contoh:
jika kita yang belum nikah, biasanya pernah memiliki kekasih Idaman.dan saking cintanya.. kita pasti membayangkan Seolah-olah kita melihatnya, sehingga jika kita ingin bertemu dengannya, pasti harus memiliki persiapan yang bagus dan baik agar kita layak bertemu dengannya. tapi... Jika ternyata kita tahu bahwa Kekasih idaman itu sedang melihat kita,
bagaimana perasaan kita??? Biasanya kita berbunga-bunga, menjadi bahagia, dan sangat gembira. atau jika kita pengen berbuat salah, tapi tahu bahwa kita sedang dilihat kekasih kita, pasti kita langsung mengrurungkan niat. Begitu juga dengan Kekasih kita yang paling Abadi: Allah. karena itu rukun Ihsan itu rukun yang sangat penting untuk kita jalankan 
Hal Kedua :
Berhusnudzon Dengan Cara Berfikir Negatif

Caranya bagimana.? Itu bertentangan. Sebenarnya Husnudzon itu arti sesungguhnya adalah 'Berbaik sangka kepada Allah', bukan husnudzon kepada diri sendiri atau orang lain...
kenapa???
coba lihat contoh di bawah jika kita berbaik sangka kepada orang lain tanpa kepada Allah:
jika kita sedang naik motor, tiba-tiba ada motor yang lain yang menyerempet kita, lalu kita berpikir positif kepada orang itu:
"wah, ada yang menyerempet saya, mungkin dia buru-buru karena pengen ke toilet udah kebelet"
kelihatannya sih berpikir positif, tapi tahukah agan... sebenarnya dia sedang mendo'akan bahwa yang naik motor itu jadi kebelet pengen kencing padahal belum tentu itu mungkin kata2 bisa.. coba jika kalo berpikirnya kayak gini
"wah, ada yang menyerempet saya, mungkin ibunya sedang jatuh sakit" hayo... mw do'ain ibunya sakit?  jadi bagaimana sikap kita jika dihadapkan hal seperti itu?

salah satu caranya adalah: "Berpikir Negatif karena Berhusnudzon kepada Allah"
maksudnya gimana? kita ambil contoh yang tadi, Jika kita yang sedang naik motor ternyata diserempet orang lain, katakanlah:
"Mungkin ini karena dosa-dosa saya yang dahulu yang saya kerjakan, jadi Allah memperingatkan saya lewat ini.. Ya Allah terima kasih Kau dusah memperingatkanku.. Astaghfirullah.,.. Astaghfirullah... Astaghfirullah..."
berpikir bahwa kita memiliki dosa = berpikir negatif
berpikir bahwa Allah memperingatkan = Husnudzon

dan itulah yang dilakukan oleh para Nabi dan sahabat-sahabatnya serta para ulama.. jika mendapat masalah, pasti berpikir negatif bahwa ini karena dosa mereka, sehingga mereka beristighfar kepada Allah mohon Ampunannya. coba dengar saja lagu I'tiraf:
"Wahai Tuhan, ku tak layak ke surga-Mu", bukankah itu Husnudzon dengan cara berpikir negatif??
Atau Umar bin Khattab yang pernah berkata: "Apakah aku seorang Munafik?"
sehingga beliau justru meningkatkan kualitas ibadahnya dengan berpikir seperti itu? pokoknya mw berpikir negatif atau positif, Behusnudzonlah kepada Allah.. tapi berpikir negatif kepada diri sendiri akan dosa-dosa kita.
Karena Allah Tahu yang terbaik buat kita
Hal Ketiga :
ALLAH itu Jauh Tapi Dekat
Maksutnya apa.?
baiklah... ada yang berkata bahwa Allah itu Jauh di atas Arsy yang berada di langit ke tujuh... itu benar, dan kita harus meyakininya, karena ada disurat Thaahaa:5
tapi ada yang berkata bawha Allah itu sedekat urat leher.. itu benar... kita hrus meyakininya, karena ada di surat Qaaf:16
pertanyaannya:
Bagaimana bisa Allah itu Jauh sekaligus dekat?

Nah ini yang harus kita pahami.... ternyata..
Memang Allah itu sangat jauh jika dilihat dari jarak fisik atau jarak yang terlihat,
tapi sesungguhnya Allah itu sangat dekat jika dilihat dari jarak bathin atau ruhani...

Maka barang siapa yang mengejar kebahagiaan dari sisi materi , dari sisi kecantikan, atau kekayaan, maka kita akan semakin menjauh dari Allah, tapi barang siapa yang mengejar kebahagiaan dari sisi ruhani, dari sisi Keimanan, dari Sisi rasa Cinta kita kepada Allah, serta dari sisi mencari Ridho Allah... maka kita akan semakin mendekat kepada Allah

Karena itu mendekatlah lebih Jauh kepada Allah,
maka Allah akan Jauh lebih dekat dengan kita.
Hal Keempat :
Subhanallah Artinya bukan Maha Suci ALLAH
Lah, ngomong apaan sih.?
Maksudnya bukan dalam arti kata sebenarnya.Baik, mari kita lihat prakteknya...

Jika kita melihat Gunung yang sangat Indah.apa yang kita katakan??? jawabannya Subhanallah.tapi kadang kita tidak memahami... apa nyambungnya Gunung dengan Maha Suci?? kalo mw justru lebih nyambungnya ke 'Alhamdulillah?' atau 'segala puji' karena keindahan ciptaan-Nya?

dan padahal Maha Suci itu sebenarnya bahasa Arabya 'Al-Quddus'...

Ternyata..

Subhanallah itu kata dasarnya Sobaha, yang jika di kamus arab artinya adalah 'yang bergerak'

makajika dipahami implementasinya seperti ini:  "Subhanallah... Allah lah Yang Maha Menggerakkan semua ciptaan-Nya, dan Allah tidak bisa digerakkan oleh Makhluk-Nya, Sehingga DIA MAHA SUCI dari digerakkan oleh makhluk-Nya"

jadi maksudnya Maha Suci adalah 'Suci dari digerakkan atau diatur' bukan 'Suci dari Najis' itulah Mengapa 'Subhanallah' itu artinya menjadi 'Maha Suci Allah'

jadi, kita berdzikir dan bisa Memahami dzikir kita... semoga Allah Memasukkan kita ke dalam orang yang disucikan oleh-Nya.. Amiin
Hal Kelima
Kita memiliki yang ALLAH tidak miliki 
Mulai ngawur nih. Santai, akan dijelaskan ko sob.
Terjemahan Surat Al-Ikhlas :
1. Allah itu Maha Esa
2. Allah dimana Semua Makhluk Bergantung kepada-Nya segala sesuatu
3. Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan
4. Dan Tak ada satupun yang menandingi Dia

Ternyata yang kita miliki tapi Allah itu tidak memiliki adalah Ayah dan Ibu
bagaimana mungkin Allah memiliki Ayah dan Ibu padahal Allah tidak diperanakkan???

dan Tahukah saudara - saudara ?? itu sebenarnya dari perkataan sahabat Rasulullah yaitu Hudzaifah... Dia berkata bahwa dia memiliki anak tapi Allah tidak.... karena Allah itu tidak beranak...
Alhamdulillah. Itulah lima Hal Yang harus diketahui, walaupun saya juga baru mengetahuinya. Semoga bisa menambah kedekatan kita kepada ALLAH SWT. Amiin

10 hal yang dibenci allah swt

Ada sepuluh hal yang Allah sangat benci yang tidak seharusnya kita terjerat di dalam perangkapnya :

1. Kikirnya orang-orang kaya
2. Takabburnya orang-orang miskin
3. Rakusnya para ulama
4. Minimnya rasa malu para wanita
5. Suka dunia orang-orang yang sudah tua renta
6. Malasnya para pemuda
7. Kejinya para penguasa
8. Pengecutnya para tentara perang
9. Ujubnya para zahid
10. Riya'nya para ahli ibadah

Orang-orang kaya itu dihadirkan untuk membei bantuan dan meringankan orang lain, meringankan beban orang-orang tak berdaya sebagai ungkapan syukur atas nikmat yang Allah berikan kepadanya. Kekayaan yang mereka miliki jangan sampai terkonsentrasi pada dirinya dan tidak bisa dinikmati oleh orang lain. Bahkan menurut Rasulullah, cukuplah sebuah dosa bagi seseorang yang tidur kekenyangan sementara tetangganya mengerang kelaparan. Kepedulian sosial adalah bagian sangat penting dalam ajaran Islam yang harus senantiasa dikibarkan panji-panjinya. Orang yang tidak pernah terlibat merasakan denyut nadi perasaan orang lain sesungguhnya dia bukan bagian dari mereka. Barang siapa yang tidak pernah peduli pada masalah-masalah kaum muslimin maka sesungguhnya dia bukan bagian bagian dari mereka.

منن أصبح لا يهتم بالمسلمين فليس منهم

Barang siapa yang tidak peduli dengan urusan kaum muslimin maka dia bukan bagian dari mereka (HR. Hakim).

Kikirnya orang-orang kaya akan menyumbat kesejahteraan sosial yang menjadi pilar besar ajaran Islam.

وأى داء أدوى من البخل

Lalu penyakit apa lagi yang lebih berbahaya daripada sifat kikir (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim)

Adapun takabburnya orang-orang miskin adalah penyakit yang sulit dimengerti. Apa yang mendorong dirinya menjadi takabbur. Padahal harta tidak punya, kekayaan tidak melimpah. Rumah morat marit, kendaraan sudah berumur. Lalu apa yang membuat mereka sombong? Padahal orang kaya berharta saja yang memiliki kekayaan dan harta berlimpah tidak boleh menyombongkan diri kepada siapa saja. Sebab Allah sangat tidak menyukai perilaku sombong itu karena dia termasuk sifat yang melekat pada Iblis, yang karenanya dia dilaknat Allah dan diusir dari surga serta akan dikekalkan dalam neraka. Simaklah firman Allah berikut ini :

واعبدوا الله ولا تشركوا به شيئا وبالوالدين إحسانا وبذي القربى واليتامى والمساكين والجار ذي القربى والجار الجنب والصاحب بالجنب وابن السبيل وما ملكت أيمانكم إن الله لا يحب من كان مختالا فخورا

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri (An-Nisaa' : 36).

Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri (Lukman : 18).

Kesombongan hanya akan menyesakkan dada pelakunya dan memuakkan orang yang dihadapinya. Kesombongan hanya akan merenggangkan keakraban yang selama ini sudah terbina. Kesombongan hanya akan membuat jiwa tidak terkontrol sehingga meremehkan setiap orang yang dihadapinya. Sungguh lebih gila jika kesombongan itu dilakukan oleh orang-orang miskin papa yang tidak memiliki apa-apa. Beda antara harga diri dengan kesombongan. Harga diri adalah mempertahakan kehormatan diri jika dihina sedangkan sombong adalah meremehkan sesama.

Sedangkan para ulama dihadirkan untuk menghadirkan contoh sifat qana'ah dan tidak rakus pada dunia. Ulama sebagai penyeru akhlak dan moralitas hendaknya menyadari bahwa dirinya ditatap, disorot dan diamati oleh sekian ribu mata yang senantiasa menanti perilaku lurusnya. Ulama tidak dilahirkan untuk rakus pada dunia. Sebagai pewaris para Nabi sudah sepantasnya mereka tidak terlalu berpikir mewariskan dunia pada anak-anaknya namun yang dia pikirkan bagimana mewariskan ilmu pada generasinya.

Manusia-manusia yang bukan ulama saja tidak boleh tamak pada dunia apalagi ulama yang seharusnya menjadi contoh bagi mereka. Rakus pada dunia mematikan perburuan pada akhirat dan melemahkan ummat ini. Para pecinta dunia akan terkena penyakit ganas yang disebut dengan"wahn" cinta cinta dunia over-dosis dan takut mati over-dosis.

Para ulama pecinta dunia hampir bisa dipastikan mereka akan kehilangan karisma dan martabat keulamaannya dan akan mendapat gelar "ulama dunia" atau sering pula disebut dengan ulama suu', ulama buruk.

ويل لأمتى من علماء السوء يتخذون هذا العلم تجارة يبيعونها من أمراء زمانهم ربحا لأنفسهم لا أربح الله تجارتهم

Celakalah bagi ummatku dari ulama buruk yang menjadikan agama ini sebagai komoditas, yang mereka jual pada para penguasa mereka di zamannya demi meraup keuntungan untuk diri mereka sendiri. Allah pasti tidak akan menjadikan bisnis mereka memperoleh keuntungan (HR. Hakim).

Wanita, fitrahnya dihadirkan dengan rasa malu yang luar biasa. Dari cara mereka bicara, cara mereka memandang, cara mereka berjalan ada sentuhan-sentuhan kelembutan yang luar biasa yang menggambarkan bahwa mereka adalah seorang wanita. Wanita dicipta untuk melahirkan kelembutan-kelembutan yang terefleksi dari perilaku mereka yang senantiasa berhiaskan rasa malu. Maka jika seorang wanit sedikit rasa malunya, dunia akan menjadi tidak seimbang lagi. Karena sisi positif wanita telah kehilangan ikatannya. Wanita masa kini tidak lagi merasa memamerkan auratnya di depan laki-laki asing.

Maka jangan heran jika Allah murka karena maksiat mereka. Padahal kita bisa belajar dari apa yang dilakukan oleh dua anak gadis Nabi Syu'aib tatkala mereka mau mengambil air di sebuah sumur lalu keduanya bertemu Musa, sosok wanita ideal yang saat ini tidak pernah lagi jadi perbincangan. Allah berfirman : Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita itu berjalan kemalu-maluan, ia berkata: "Sesungguhnya bapakku memanggil kamu agar ia memberi balasan terhadap (kebaikan) mu memberi minum (ternak) kami". Maka tatkala Musa mendatangi bapaknya (Syu'aib) dan menceritakan kepadanya cerita (mengenai dirinya). Syu'aib berkata: "Janganlah kamu takut. Kamu telah selamat dari orang-orang yang dzalim itu". (Al-Qashahs : 25). Malu adalah mahkota seorang wanita, dan kehilangan rasa malu sama dengan kehilangan mahkotanya. Dan secara otomatis hilang pula harga dirinya.

Orang tua renta sudah seharusnya mempersiapkan segala hal untuk kematiannya. Kerentaannya hendaknya memberikan peringatan keras bahwa dia telah dekat untuk menuju ambang kematian. Dia telah jauh berjalan menemupuh liku-liku dunia dan semua uji cobanya. Rambut yang menguban, gigi yang bertanggalan, tulang-belulang yang mulai keroposan adalah sebagai pengingat bahwa kematian akan segera menjelang, menjemputnya bersama ketuaan yang sudah disandang.

Orang tua yang masih senang dunia, mabuk di dalamnya, berebut kenikmatannya yang hanya sementara tentu saja sangat Allah benci. Apakah mereka tidak sadar bahwa dunia akan segera ditinggalkannya, lalu untuk apa dia masih berburu dunia dengan penuh tamak dan cinta yang melampui batas.

Adapun masa muda adalah masa paling produktif dalam kehidupan manusia. Masa muda adalah masa gelora kehidupan mereka. Masa muda adalah masa penentuan masa depan yang sesungghnya. Maka malasnya pemuda adalah alamat awal dari suram dan buramnya masa depan mereka. Gelap dan gulitanya hari-hari ke depan mereka. Manusia yang tidak memiliki awal yang cemerlang biasanya sulit menuai cahaya di ujung kehidupan. Pemuda tiang sebuah bangsa.

Maju dan tidaknya sebuah bangsa berada pada produktivitas mereka, sedangkan bangkrut dan hancurnya sebuah negara ada pada kemalasan mereka. Islam di awal-awal bangkit karena dukungan para pemuda enerjik yang anti kemalasan. Siang mereka adalah kerja keras dan malam mereka adalah ibadah malam.

Rasulullah menghimpun orang-orang mulia dalam tujuh golongan diantaranya adalah pemuda yang enerjik. Rasulullah bersabda :

سبعة يظلهم الله في ظله يوم لا ظل إلا ظله إمام عادل وشاب نشأ في عبادة الله ورجل قلبه معلق بالمسجد إذا خرج منه حتى يعود إليه ورجلان تحابا في الله فاجتمعا على ذلك وافترقا عليه ورجل ذكر الله خاليا ففاضت عيناه ورجل دعته امرأة ذات منصب وجمال فقال إني أخاف الله رب العالمين ورجل تصدق بصدقة فأخفاها حتى لا تعلم شماله ما تنفق يمينه

Tujuh golongan orang yang akan mendapat naungan Allah pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan Allah. Peminpin yang adil, pemuda yang tumbuh berkembang dalam beribadah kepada Allah, lelaki yang hatinya senantiasa terpaut ke mesjid tatkala dia keluar darinya hingga dia balik kembali, dua lelaki yang saling mencinta karena Allah. Dia berkumpul karenanya dan berpisah karenanya pula. Lelaki yang mengingat Allah sendirian kemudian kedua matanya mengalirkan air mata, lelaki yang dipanggil oleh seorang wanita yang memiliki kedudukan dan cantik lalu dia berkata : Sesunggguhnya aku takut kepada Allah Tuhan semesta alam, seseorang yang bersedekah lalu dia menyembunyikannya sampai-sampai tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfakkan tangan kanannya (HR. Malik, Tirmidzi, Bukhari Muslim).

Peminpin sebagaimana diisyaratkan hadits di atas juga seharusnya berbuat adil bukan berlaku kejam agar mereka mendapat naungan Allah di hari kiamat. Keadilan mereka sangat ditunggu dan dirindu oleh rakyat. Karena harapan keadilan memang bertumpu pada para penguasa itu. Keadilan adalam dambaan setiap orang, cita setiap insan. Tatkala seorang penguasa yang seharus adil berubah menjadi keji maka kemurkaan Allah yang demikianpedih telah menunggu mereka. Karena Allah sangat tidak suka pada mereka yang berbuat zhalim. Allah berfirman : Tempat kembali mereka ialah neraka; dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang dzalim (Ali Imran : 151).

Para prajurit yang berlaga di medan perang adalah manusia-manusia pilihan untuk melakukan pembelaan terhadap agama mereka. Maka harus tidak ada dalam jiwa mereka rasa pengecut dan gentar saat menghadapi musuh sebesar apapun jumlah musuh yang ada di depan mereka. Selengkap apapun peralatan musuh yang mereka miliki. Jiwa prajurit adalah jiwa ksatria yang pantang menyerah pada musuh.

Jiwa prajurit tidak pernah menyimpan sikap pengecut dalam kamus hidup mereka. Sikap pengecut hanya akan menjadi virus yang menularkan kegentaran pada prajurit lain dan akan merusak semangat juang mereka. Oleh sebab itulah sungguhh sangat hina manusia-manusia yang melarikan diri pada saat perang sedang berkecamuk. Allah berfirman : Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan orang-orang yang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur) (Al-Anfaal : 15).

Ujub adalah penyakit hati yang bisa menyerang siapa saja. Tidak terkecuali pada zahid yang banyak menghindari dunia dan lebih dekat pada akhirat. Namun kezahidan mereka akan menuai murka Allah jika dalam kezahidan itu bergemuruh ujub yang membuncah dalam ucapan dan perilaku mereka.

Rasulullah bersabda :

ثلاث مهلكات : شح مطاع ، وهوى متبع ، وإعجاب المرء بنفسه

Tiga perkara yang menghancurkan : kekikiran yang dituruti, hawa nafsu yang diikuti dan ujub dengan pendapat sendiri (HR. Bazzar dan Ath-Thabrani).

Yang tak kalah sengitnya akan mendapatkan murka Allah adalah mereka yang menyatakan diri sebagai ahli ibadah namun riya' menyelimuti seluruh ritual ibadahnya, mengiringi setiap langkah ibadahnya. Pujian selalu dia harapkan dari mulut manusia, pujaan selalu mereka dambakan dari lisan mereka. Sungguh celakalah mereka karena sesungguhnya riya' itulah syirik kecil yang sangat diwanti-wanti oleh Rasulullah agar kita meninggalkannya.

Maka, jika kita menjadi orang kaya dermawanlah pada sesama. Jika kita ditakdirkan menjadi seorang miskin lebih rendah hatilah pada manusia. Jka kita menjadi ulama janganlah rakus pada dunia. Jika Anda seorang wanita maka ingat bahwa mahkota Anda ada pada rasa malu Anda. Jika kita telah tua renta maka segeralah rakus pada akhirat. Jika jika masih muda maka semangatlah bekerja untuk mengisi amanah khilafah di dunia yang Allah bebankan kepada Allah.

Kuasa allah , satu gereja masuk islam

satu gereja masuk islam,kuasa ALLAH satu gerja masuk IslamBismillah, Alhamdulillah bisa ngeposting lagi niih sob, tapi kali ini aku hanya copas, dari note Facebook, yang di kasih temen, ane menyebearkan ini untuk memberitahu kepada temen temen, bahwa ALLAH maha kuasa, dan tak ada yang tidak mungkin bagi ALLAH SWT. Satu Gereja Masuk Islam, SUBHANALLAH.

Ini Kisah Nyata Seorang Pemuda Arab Yang Menimba Ilmu Di Amerika Rabu, 22
Februari 2006 silam.
Ada seorang pemuda arab yang baru saja me-nyelesaikan bangku
kuliahnya di
Amerika.Pemuda ini adalah salah seorang yang diberi nikmat oleh Allah
berupa

pendidikan agama Islam bahkan ia mampu mendalaminya.Selain belajar,
ia juga seorang juru dakwah Islam. Ketika berada di Amerika , ia
berkenalan dengan salah seorang Nasrani.Hubungan mereka semakin
akrab, dengan harapan semoga Allah SWT memberinya hidayah masuk
Islam.

Pada suatu hari mereka berdua berjalan-jalan di sebuah perkampungan
di Amerika dan melintas di dekat sebuah gerejayang terdapat di
kampung tersebut.Temannya itu meminta agar ia turut masuk ke dalam
gereja. Semula ia berkeberatan,namun karena ia terus mendesak
akhirnya pemuda itupun memenuhi permintaannya lalu ikut masuk ke
dalam gereja dan duduk di salah satu bangku dengan hening,
sebagaimana kebiasaan mereka.

Ketika pendeta masuk, mereka serentak berdiri untuk memberikan
penghor-matan lantas kembali duduk. Di saat itu si pendeta agak
terbelalak ketika melihat kepada para hadirin dan berkata, "Di tengah
kita ada seorang muslim. Aku harap ia keluar dari sini."
Pemuda arab itu tidak bergeming dari tempatnya. Pendeta tersebut
mengucapkan perkataan itu berkali-kali, namun ia tetap tidak
bergeming dari tempatnya.
Hingga akhirnya pendeta itu berkata,
"Aku minta ia keluar dari sini dan aku menjamin
keselamatannya. "Barulah pemuda ini beranjak keluar. Di ambang pintu
ia bertanya kepada sang pendeta,
"Bagaimana anda tahu bahwa saya seorang muslim."
Pendeta itu menjawab, "Dari tanda yang terdapat di wajahmu."Kemudian
ia beranjak hendak keluar,namun sang pendeta ingin memanfaatkan
keberadaan pemuda ini, yaitu dengan mengajukan beberapa pertanyaan,
tujuannya untuk memojokkan pemuda tersebut dan sekaligus mengokohkan
markasnya.
Pemuda muslim itupun menerima tantangan debat tersebut.

Sang pendeta berkata,
"Aku akan mengajukan kepada anda 22 pertanyaan dan anda harus
menjawabnya dengan tepat."
Si pemuda tersenyum dan berkata,
"Silahkan!

Sang pendeta pun mulai bertanya,
# 1.. Sebutkan satu yang tiada duanya,

# 2.. dua yang tiada tiganya,

# 3.. tiga yang tiada empatnya,

# 4.. empat yang tiada limanya,

# 5.. lima yang tiada enamnya,

# 6.. enam yang tiada tujuhnya,

# 7.. tujuh yang tiada delapannya,

# 8.. delapan yang tiada sembilannya,

# 9.. sembilan yang tiada sepuluhnya,

# 10.. sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh,

# 11.. sebelas yang tiada dua belasnya,

# 12.. dua belas yang tiada tiga belasnya,

# 13.. tiga belas yang tiada empat belasnya.

# 14.. Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh!

# 15.. Apa yang dimaksud dengan kuburan berjalan membawa isinya?

# 16.. Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam surga?

# 17.. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyu-
kainya?

# 18.. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan
ibu!

# 19.. Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diadzab dengan
apidan siapakah yang terpelihara dari api?

# 20.. Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yg diadzab dengan
batu dan siapakah yang terpelihara daribatu?

# 21.. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap besar!

# 22.. Pohon apakah yang mempu-nyai 12 ranting, setiap ranting
mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan
dan dua di bawah sinaran matahari?"

Mendengar pertanyaan tersebut pemuda itu ter-senyum dengan
senyuman mengandung keyakinan kepada Allah. Setelah membaca basmalah
ia berkata,
# 1.. Satu yang tiada duanya ialah Allah SWT.

#2.. Dua yang tiada tiganya ialah malam dan siang. Allah SWT
berfirman, "Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda
(kebesaran kami)." (Al-Isra':12).

# 3.. Tiga yang tiada empatnya adalah kekhilafan yang dilakukan Nabi
Musa ketika Khidir menenggelamkan sampan, membunuh seorang anak kecil
dan ketika me-negakkan kembali dinding yang hampir roboh.

# 4.. Empat yang tiada limanya adalah Taurat, Injil, Zabur dan al-
Qur'an.

# 5.. Lima yang tiada enamnya ialah shalat lima waktu.

# 6.. Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah hari ke-tika Allah SWT
menciptakan makhluk.

# 7..Tujuh yang tiada delapannya ialah langit yang tujuh lapis. Allah
SWT berfirman, "Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis.
Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah
sesuatu yang tidak seimbang." (Al-Mulk:3).

# 8.. Delapan yang tiada sembilannya ialah malaikat pemikul Arsy ar-
Rahman. Allah SWT berfirman,"Dan malaikat-malaikat berada dipenjuru-
penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat
menjunjung 'Arsy Rabbmu di atas(kepala) mereka." (Al-Haqah: 17).

# 9.. Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu'jizat yang diberikan
kepada Nabi Musa : tongkat, tangan yang bercahaya, angin topan, musim
paceklik, katak, darah, kutu dan belalang

# 10.. Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah ke-baikan. Allah SW
berfirman, "Barangsiapa yang berbuat kebaikan maka untuknya sepuluh
kali lipat." (Al-An'am: 160).

# 11.. Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah saudara-saudara
Yusuf.

# 12.. Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah mu'jizat Nabi Musa
yang terdapat dalam firman Allah, "Dan (ingatlah) ketika Musa memohon
air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, 'Pukullah batu itu dengan
tongkatmu.' Lalu memancarlah dari padanya dua belas mata air." (Al-
Baqarah: 60).

# 13.. Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah saudara Yusuf
ditambah dengan ayah dan ibunya.

# 14.. Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah
waktu Shubuh. Allah SWT ber-firman, "Dan waktu subuh apabila fajarnya
mulai menying-sing. " (At-Takwir:1Cool.

# 15.. Kuburan yang membawa isinya adalah ikan yang menelan Nabi Yunus
AS.

# 16.. Mereka yang berdusta namun masuk ke dalam surga adalah saudara-
saudara Yusuf,yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya,"Wahai ayah
kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan
Yusuf di dekat barang-barang kami,lalu dia dimakan serigala." Setelah
kedustaan terungkap, Yusuf berkata kepadamereka," tak ada cercaaan
ter-hadap kalian." Dan ayah mereka Ya'qub berkata, "Aku akan
memohonkan ampun bagimu kepada Rabbku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang."

# 17.. Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah
suara keledai. Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya sejelek-jelek suara
adalah suara keledai." (Luqman: 19).

# 18.. Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapak dan ibu adalah Nabi
Adam, malaikat, unta Nabi Shalih dan kambing Nabi Ibrahim.

# 19.. Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diadzab
dengan api ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari api adalah Nabi
Ibrahim. Allah SWT berfirman, "Wahai api dinginlah dan selamatkan
Ibrahim." (Al-Anbiya': 69).

# 20.. Makhluk yang terbuat dari batu adalah unta Nabi Shalih, yang
diadzab dengan batu adalah tentara bergajah dan yang terpelihara dari
batu adalah Ash-habul Kahfi (penghuni gua).

# 21.. Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah
tipu daya wanita, sebagaimana firman Allah SWT, "Sesungguhnya tipu
daya kaum wanita itu sangatlah besar." (Yusuf: 2Cool.

# 22.. Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai
30 daun, setiap daun
mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan dua di bawah sinaran
matahari maknanya: Pohon adalah tahun, ranting adalah bulan, daun
adalah hari dan buahnya adalah shalat yang lima waktu, tiga
dikerjakan di malam hari dan dua di siang hari.

Pendeta dan para hadirin merasa takjub mende-ngar jawaban pemuda
muslim tersebut.Kemudian ia pamit dan beranjak hendak pergi. Namun ia
mengurungkan niatnya dan meminta kepada pendeta agar menjawab satu
pertanyaan saja. Permintaan ini disetujui oleh sang pendeta.
Pemuda ini berkata, "Apakah kunci surga itu?"
mendengar pertanyaan itu lidah sang pendeta menjadi kelu, hatinya
diselimuti keraguan dan rona wajahnya pun berubah.
Ia berusaha menyembunyikan kekhawatirannya, namun hasilnya nihil.
Orang-orang yang hadir di gereja itu terus mendesaknya agar menjawab
pertanyaan tersebut, namun ia berusaha mengelak.

Mereka berkata,
"Anda telah melontarkan 22 pertanyaan kepadanya dan semuanya ia jawab
sementara ia hanya memberimu satu pertanyaan namun anda tidak mampu
menjawabnya! "
Pendeta tersebut berkata,
"Sungguh aku mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, namun aku
takut kalian marah. " Mereka menjawab, "Kami akan jamin keselamatan
anda."
Sang pendeta pun berkata, "
Jawabannya ialah: Asyhadu an La Ilaha Illallah wa'asyhaduanna Muhammadar
Rasulullah."


Lantas sang pendeta dan orang-orang yang hadir di gereja itu
memelukagama Islam. ALLAHU AKBAR! Sungguh Allah telah menganugrahkan
kebaikan dan menjaga mereka dengan
Islam melalui tangan seorang pemuda muslim yang bertakwa.

Semoga Kisah ini dapat menambah kuat Iman kita sebagai seorang Muslim, dan jika Kisha ini di baca oleh orang non muslim, semoga dia sadar dan memeluk Agama yang paling Benar, Agama ALLAH SWT.

Selasa, 03 Mei 2011

Kunci agar tidak gelisah

Kunci Agar Tidak Gelisah

Apa yang menyebabkan orang-orang beriman tetap bertahan dalam gelombang cobaan dan ujian, sehingga ia tidak gelisah, khawatir bahkan tidak di hantui rasa takut yang berkepanjangan. Beberap faktor yang tetap memperkuatnya adalah:

a.Mempercayakan urusan hanya kepada Allah

Perjalanan dan prilaku kita dalam hidup keseharian merupakan cerminan dari akidah yang ada dalam hati kita. apabila aqidah yang tersimpan dalam hati kita baik, maka jalan yang di tempuhpun akan baik lagi lurus.
Tetapi bila aqidah telah rusak, jalanpun menjadi bengkok. Hidup akan semakin gelisah, di liputi kebimbangan, sempit dan penuh kejenuhan. Tetapi tidak akan terputus karunia jika kita memohon kepada Tuhan, dan akan muncul persoalan yang menyusahkan jika kamu meminta
kepada dirimu sendiri”.

Itulah ungkapan ahli hikmah yang sarat makna. Betul, bahwa mempercayakan segala sesuatu hanya kepada Allah adalah sikap bijak seorang hamba. Allah, Dialah yang maha tahu segala apapun yang kita inginkan, sebab karena Dialah yang menciptakan kita.
Percaya sepenuhnya tanpa keraguan sedikitpun adalah unsur positif yang akan melahirkan
tindakan yang positif. Karena sifat ragu terhadap kebenaran adalah cerminan dari seorang yang lemah, hilang harapan dan rapuhnya keyakinan.

b.Ikhlas berbuat hanya karena Allah

Ikhlas artinya memurnikan tujuan bertaqarrub hanya kepada Allah semata.
Dan sikap ini hanya akan datang dari seseorang yang mencintai Allah dan menggantungkan seluruh harapannya kepada Allah. Ketika ikhlas telah menyelimuti diri kita maka akan lahir sifat rela terhadap semua yang Allah berikan, hatta itu adalah sesuatu yang tidak menyenangkan.

Biasanya kegelisahan yang datang kepada kita, karena kecenderungan kita kepada hal-hal yang bersifat duniawi. Maka resep untuk menghadirkan ikhlas adalah dengan memupus kesenangan-kesenangan hawa nafsu, ketamakan terhadap dunia dan mengusahakan hati agar selalu terfokus
kepada kepentingan akhirat.

Dr. Yusuf al-Qaradhawi mengatakan: bahwa ikhlas mampu melahirkan ketenangan jiwa dan ketentraman hati. Dan ikhlas juga mampu membebaskan manusia dari segala bentuk ketidakstabilan dan kegoncangan jiwa karena orientasi dan keinginan manusia yang berbeda-beda.

Berhias diri dengan sifat ikhlas dan jujur akan mengantarkan setiap individu mencapai keselamatan dan keberhasilan. Keikhlasan merupakan senjata penyelamat yang paling ampuh bagi seseorang dalam menghadapi setiap cobaan, sehingga tidak timbul kegelisahan yang membebani.
Orang yang ikhlas karena Allah, selalu memahami bahwa hidup dan kehidupan tidaklah ada tanpa Allah yang menghidupkan. Maka ketenangan selalu menghiasi hidupnya.

c.Tidak menyandarkan diri kepada kekuatan manusia

Kenapa manusia yang miskin meminta kepada sesama manusia yang juga miskin serupa dirinya?. Mengapa manusia yang lemah meminta pertolongan kepada sesamanya yang juga lemah?. Apa alasan kita mengharap dari seseorang , sementara ia sendiri tidak bisa menepis lalat yang menerjangnya?. Bakteri yang lebih kecil dari lalat, mampu merenggut kesehatan orang-orang yang “gagah” dan iapun kelabakan mengembalikan kesehatannya akibat serangan bakteri-bakteri itu.

“Wahai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, walau mereka bersatu untuk menciptakannya, dan jika lalat itu merampas sesuatu dari
mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang meyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah.”. (Qs. al-Hajj [22]:73)

Betapa banyak diantara kita yang dihempaskan dan dihinakan oleh ketamakan dan harapan-harapannya kepada makhluk sesamanya. Tidak sedikit hak-hak yang terbengkalai, kemaslahatan yang terabaikan, dan keadaan-keadaan menjadi tidak lurus karena ketamakan jiwa. Sehingga kegelisahanpun tidak bisa di redam.

Kemudian, solusi terbaik agar jiwa tidak cepat rapuh dan gelisah adalah; sandarkan hidup kita kepada Dia yang maha hidup. Lalu cukupkan diri dengan selalu mengharap karunia-Nya. Jangan berharap berlebihan kepada manusia, melebihi harapan kita kepada Allah. Sebab terkadang
hanya kekecewaan yang kita dapatkan. Tetapi ketika setiap harap hanya tertuju kepada Allah, akan kita dapatkan Dialah sebaik-sebaik pemberi.

d.Selalu mengakui kekurangan diri

Bagi orang yang lemah percaya dirinya, tetapi besar gengsinya. Ia akan berusaha menutupi kekurangan yang ada pada dirinya. Rasa takut dan malu jika kekurangannya diketahui orang akan menambah kegelisahannya semakin dalam. Dan sering kali ketidak percayaan diri ini bukan saja mendatangkan gelisah, tetapi juga stress. Semuanya ini akibat ketidak mampuan menerima kenyataan hidup.

Allah, Dialah yang menciptakan kita dari tidak ada menjadi ada. Kesempurnaan hanya milik Allah. Menyadari bahwa kita hanya sebagai hamba, mengharuskan kita untuk menerima segala takdir yang telah ditetapkan-Nya. Oleh karenanya, seorang muslim sangat menyadari tentang
segala kekurangan yang dimilikinya.

e.Selalu Berhati-hati terhadap nafsu

Rasulullah Muhammad Saw memasukan hawa nafsu kedalam hal yang dapat membinasakan, beliau bersabda: “Ada tiga hal yang dapat membinasakan; kekikiran di yang patuhi, hawa nafsu yang ikuti dan kesombongan seseorang terhadap dirinya sendiri”.

Muhammad bin Abdul Qawi Al-Mardawi dalam Mandhumatul Adab mengatakan; “Kala hawa nafshu itu di tekan, akan lahir kemuliaan; dan saat keinginannya di penuhi disitulah ada kehinaan yang abadi”.

Pernah disebutkan; Hawa nafsu itu pembohong yang tidak bisa di percaya, melepasnya akan mendorong untuk mencari kenikmatan berikutnya tanpa memikirkan dampak negatifnya. Ia pun memotivasi untuk mendapatkan syahwat yang lebih cepat. Maka berhati-hati terhadap dorongan nafsu, karena tidak ada seorangpun yang dapat masuk dan sampai kepada Allah
kecuali jika sudah memenangkan pertarungan atasnya. Nafsu itu selalu menyeru kepada sikap durhaka dan mendahulukan kehidupan dunia.
Sedangkan Allah menyeru hamba-Nya agar takut kepada-Nya dan menahan diri dari hawa nafsunya.

“Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang beri rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha penyayang”. (Qs. Yusuf [12]:53).

f.Selalu berbaik sangka kepada Allah

Salah satu sifat yang selalu mendatangkan ketenangan adalah berbaik sangka kepada Allah. Sifat ini akan membentengi kita dari rasa takut dari apapun yang terjadi. Terutama terkait dengan hal-hal yang terasa memberatkan diri, seperti saat menyikapi setiap kegagalan misalnya.

Orang yang selalu berprasangka baik kepada Allah tidak langsung memponis keburukan ketika ia datang kepadanya. Tetapai selalu meyakini bahwa ada hikmah dibalik semuanya, karena tidaklah Allah ketika memberikan ujian, kecuali Allah mengetahui bahwa kita mampu untuk
menyelesaikannya.

“…Boleh jadi kalian membenci sesuatu, padahal sesuatu itu amat baik bagi kalian, dan boleh jadi (pula) kalian menyukai sesuatu, padahal sesuatu itu amat buruk bagi kalian. Allah mengetahui, sedangkan kalian tidak mengetahui (segala akibatnya secara pasti)”. (Qs. Al-Baqarah [2]:216)

Ketahuilah, segala sesuatu yang kita lakukan adalah reaksi langsung dari apa yang ada dalam pikiran kita. jika pikiran kita selalu diselimuti baik sangka terhadap sesuatu, niscaya kehidupan kita pun anak selalu nampak baik.

Ibnu Taimiyah – seorang mujtahid besar- ketika dalam tekanan yang menyakitkan, beliau berkata:

“Apa yang di lakukan musuh-musuhku?, tamanku dan surgaku berada dalam dadaku. Membunuhku sama dengan mati syahid, mengasingkanku sama halnyadengan bertamasya, memenjarakanku sama halnya dengan berkhalwat (menyendiri dari keramaian).

Itulah sikap dari seorang alim yang dalam keadaan apapun selalu berbaik sangka. Sehingga hidupnya selalu diselimuti kebahagiaan, dan tidak ada kegelisahan.

******
"Kala hawa nafshu itu di tekan, akan lahir kemuliaan, dan saat keinginannya di penuhi disitulah ada kehinaan yang abadi”.

Jagalah shalatmu wahai sudaraku

Jagalah Shalatmu, Wahai Saudaraku!

Tak kenal maka tak sayang. Peribahasa ini nampaknya menjadi sebab utama, kenapa banyak dari kaum muslimin tidak mengerjakan shalat. Tak usah jauh-jauh untuk melaksanakan sholat sunnah, sholat 5 waktu yang wajib saja mereka tidak kerjakan padahal cukup 10 menit waktu yang diperlukan untuk melaksanakan shalat dengan khusyuk. Bukan sesuatu yang mengherankan, banyak kaum muslimin bekerja banting tulang sejak matahari terbit hingga terbenam. Pertanyaannya, kenapa mereka melakukan hal itu? Karena mereka mengetahui bahwa hidup perlu makan, makan perlu uang, dan uang hanya didapat jika bekerja. Karena mereka mengetahui keutamaan bekerja keras, maka mereka pun melakukannya. Oleh karena itu, dalam tulisan yang singkat ini, kami akan mengemukakan pembahasan keutamaan shalat lima waktu dan hukum meninggalkannya. Semoga dengan sedikit goresan tinta ini dapat memotivasi kaum muslimin sekalian untuk selalu memperhatikan rukun Islam yang teramat mulia ini.
Kedudukan Shalat dalam Islam
Shalat memiliki kedudukan yang agung dalam islam. Kita dapat melihat keutamaan shalat tersebut dalam beberapa point berikut ini[1].
1) Shalat adalah kewajiban paling utama setelah dua kalimat syahadat dan merupakan salah satu rukun islam.
Rasulullah shallallahu alaihi wa salam bersabda, “Islam itu dibangun di atas lima perkara, yaitu: bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, mengeluarkan zakat, mengerjakan haji ke Baitulloh, dan berpuasa pada bulan Romadhon.”[2]
2) Shalat merupakan pembeda antara muslim dan kafir.
Rasulullah shallallahu alaihi wa salam bersabda, “Sesungguhnya batasan antara seseorang dengan kekafiran dan kesyirikan adalah shalat. Barangsiapa meninggalkan shalat, maka ia kafir” [3]. Salah seorang tabi’in bernama Abdullah bin Syaqiq rahimahullah berkata, “Dulu para shahabat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah pernah menganggap suatu amal yang apabila ditinggalkan menyebabkan kafir kecuali shalat.”[4]
3) Shalat adalah tiang agama dan agama seseorang tidak tegak kecuali dengan menegakkan shalat.
Diriwayatkan dari Mu’adz bin Jabal, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Inti (pokok) segala perkara adalah Islam dan tiangnya (penopangnya) adalah shalat.”[5]
4) Amalan yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi. Jika ada yang kurang dari shalat wajibnya, Allah Tabaroka wa Ta’ala mengatakan,’Lihatlah apakah pada hamba tersebut memiliki amalan shalat sunnah?’ Maka shalat sunnah tersebut akan menyempurnakan shalat wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya seperti itu.” Dalam riwayat lainnya, ”Kemudian zakat akan (diperhitungkan) seperti itu. Kemudian amalan lainnya akan dihisab seperti itu pula.”[6]
5) Shalat merupakan Penjaga Darah dan Harta Seseorang
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda, ”Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka mau mengucapkan laa ilaaha illalloh (Tiada sesembahan yang haq kecuali Allah), menegakkan shalat, dan membayar zakat. Apabila mereka telah melakukan semua itu, berarti mereka telah memelihara harta dan jiwanya dariku kecuali ada alasan yang hak menurut Islam (bagiku untuk memerangi mereka) dan kelak perhitungannya terserah kepada Allah Ta’ala.”[7]
Keutamaan Mengerjakan Shalat 5 waktu
Shalat memiliki keutamaan-keutamaan berupa pahala, ampunan dan berbagai keuntungan yang Allah sediakan bagi orang yang menegakkan sholat dan rukun-rukunnnya dan lebih utama lagi apabila sunnah-sunnah sholat 5 waktu dikerjakan, diantara keutamaan-keutamaan tersebut adalah
1) Mendapatkan cinta dan ridho Allah
Orang yang mengerjakan shalat berarti menjalankan perintah Allah, maka ia pantas mendapatkan cinta dan keridhoan Allah. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Katakanlah (wahai muhammad): “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mencintai dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Ali Imran: 31)
2) Selamat dari api neraka dan masuk kedalam surga
Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan Barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, Maka Sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” (QS. Al Ahzab: 71). Syaikh Abu Bakr Jabir Al Jazairi Rahimahullahu ta’ala berkata, “Yang dimaksud dengan kemenangan dalam ayat ini adalah selamat dari api neraka dan masuk kedalam surga”[8]. Dan melaksanakan sholat termasuk mentaati Allah dan Rasul-Nya.
3) Pewaris surga Firdaus dan kekal didalamnya
Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Sungguh beruntung orang-orang yang beriman dan orang-orang yang memelihara sholatnya mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi syurga Firdaus. mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al Mu’minun: 1-11)
4) Pelaku shalat disifati sebagai seorang muslim yang beriman dan bertaqwa
Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka.” (QS. Al Baqarah: 2-3)
5) Akan mendapat ampunan dan pahala yang besar dari Allah
Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mu’min, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam keta’atannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu’, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al Ahzab: 35)
6) Shalat tempat meminta pertolongan kepada Allah sekaligus ciri orang yang khusyuk
Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’.” (QS. Al Baqarah: 45)
7) Shalat mencegah hamba dari Perbuatan Keji dan Mungkar
Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Ankabut: 45)
Hukum Meninggalkan Shalat
Di awal telah dijelaskan bahwa shalat merupakan tiang agama dan merupakan pembeda antara muslim dan kafir. Lalu bagaimanakah hukum meninggalkan shalat itu sendiri, apakah membuat seseorang itu kafir?
Perlu diketahui, para ulama telah sepakat (baca: ijma’) bahwa dosa meninggalkan shalat lima waktu lebih besar dari dosa-dosa besar lainnya. Ibnu Qayyim Al Jauziyah –rahimahullah- mengatakan, ”Kaum muslimin bersepakat bahwa meninggalkan shalat lima waktu dengan sengaja adalah dosa besar yang paling besar dan dosanya lebih besar dari dosa membunuh, merampas harta orang lain, berzina, mencuri, dan minum minuman keras. Orang yang meninggalkannya akan mendapat hukuman dan kemurkaan Allah serta mendapatkan kehinaan di dunia dan akhirat.”[9]
Adapun berbagai kasus orang yang meninggalkan shalat, kami dapat rinci sebagai berikut:
Kasus pertama: Meninggalkan shalat dengan mengingkari kewajibannya sebagaimana mungkin perkataan sebagian orang, ‘Sholat oleh, ora sholat oleh.’ [Kalau mau shalat boleh-boleh saja, tidak shalat juga tidak apa-apa]. Jika hal ini dilakukan dalam rangka mengingkari hukum wajibnya shalat, orang semacam ini dihukumi kafir tanpa ada perselisihan di antara para ulama.
Kasus kedua: Meninggalkan shalat dengan menganggap gampang dan tidak pernah melaksanakannya. Bahkan ketika diajak untuk melaksanakannya, malah enggan. Maka orang semacam ini berlaku hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menunjukkan kafirnya orang yang meninggalkan shalat. Inilah pendapat Imam Ahmad, Ishaq, mayoritas ulama salaf dari shahabat dan tabi’in. Contoh hadits mengenai masalah ini adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah shalat. Barangsiapa meninggalkannya maka dia telah kafir.”[10]
Kasus ketiga: Ttidak rutin dalam melaksanakan shalat yaitu kadang shalat dan kadang tidak. Maka dia masih dihukumi muslim secara zhohir (yang nampak pada dirinya) dan tidak kafir. Inilah pendapat Ishaq bin Rohuwyah yaitu hendaklah bersikap lemah lembut terhadap orang semacam ini hingga dia kembali ke jalan yang benar. Wal ‘ibroh bilkhotimah [Hukuman baginya dilihat dari keadaan akhir hidupnya].[11]
Kasus keempat: Meninggalkan shalat dan tidak mengetahui bahwa meninggalkan shalat membuat orang kafir. Maka hukum bagi orang semacam ini adalah sebagaimana orang jahil (bodoh). Orang ini tidaklah dikafirkan disebabkan adanya kejahilan pada dirinya yang dinilai sebagai faktor penghalang untuk mendapatkan hukuman.
Kasus kelima: Mengerjakan shalat hingga keluar waktunya. Dia selalu rutin dalam melaksanakannya, namun sering mengerjakan di luar waktunya. Maka orang semacam ini tidaklah kafir, namun dia berdosa dan perbuatan ini sangat tercela sebagaimana Allah berfirman (yang artinya), “Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.” (QS. Al Maa’un [107] : 4-5)[12]
Nasehat Berharga: Jangan Tinggalkan Shalatmu!
Amirul Mukminin, Umar bin Al Khoththob –radhiyallahu ‘anhu- mengatakan, “Sesungguhnya di antara perkara terpenting bagi kalian adalah shalat. Barangsiapa menjaga shalat, berarti dia telah menjaga agama. Barangsiapa yang menyia-nyiakannya, maka untuk amalan lainnya akan lebih disia-siakan lagi. Tidak ada bagian dalam Islam, bagi orang yang meninggalkan shalat.“
Imam Ahmad –rahimahullah- juga mengatakan perkataan yang serupa, “Setiap orang yang meremehkan perkara shalat, berarti telah meremehkan agama. Seseorang memiliki bagian dalam Islam sebanding dengan penjagaannya terhadap shalat lima waktu. Seseorang yang dikatakan semangat dalam Islam adalah orang yang betul-betul memperhatikan shalat lima waktu. Kenalilah dirimu, wahai hamba Allah. Waspadalah! Janganlah engkau menemui Allah, sedangkan engkau tidak memiliki bagian dalam Islam. Kadar Islam dalam hatimu, sesuai dengan kadar shalat dalam hatimu.“[13]
Ibnul Qoyyim mengatakan, “Iman adalah dengan membenarkan (tashdiq). Namun bukan hanya sekedar membenarkan (meyakini) saja, tanpa melaksanakannya (inqiyad). Kalau iman hanyalah membenarkan (tashdiq) saja, tentu iblis, Fir’aun dan kaumnya, kaum sholeh, dan orang Yahudi yang membenarkan bahwa Muhammad adalah utusan Allah (mereka meyakini hal ini sebagaimana mereka mengenal anak-anak mereka), tentu mereka semua akan disebut orang yang beriman (mu’min-mushoddiq).“[14]
Semoga tulisan sederhana ini dapat memotivasi kita sekalian dan dapat mendorong saudara kita lainnya untuk lebih perhatian terhadap shalat lima waktu. Hanya Allah yang memberi taufik.
Penulis: Rahmat Ariza Putra[15]
Muroja’ah: M. A. Tuasikal

Wanita ahli surga dan ciri2nya

Wanita Ahli Surga & Ciri2nya

Bismillahirrohmaanirrohiim

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan.
Barang siapa yang mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya setan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar.
Sekiranya tidaklah karena karunia Alloh dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian,niscaya tidak seorang pun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Alloh membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya.
Dan Alloh Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. An-Nuur [24] : 21).

Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan,perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani;
kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur.
Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Alloh serta keridaan-Nya.
Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.
(QS. Al-Hadid [57] : 20).

___________________________

Setiap insan tentunya mendambakan kenikmatan yang paling tinggi dan abadi, kenikmatan itu adalah Surga, didalamnya terdapat bejana-bejana dari emas dan perak, istana yang megah dengan dihiasi beragam permata, dan berbagai macam kenikmatan lainnya yang tidak pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga, dan terbetik di hati.

Dalam Al Qur'an banyak sekali ayat-ayat yang menggambarkan kenikmatan-kenikmatan Surga,
diantaranya Alloh Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

(Apakah) perumpamaan (penghuni) Surga yang dijanjikan kepada orang-orang bertakwa yang di dalamnya ada
sungai2 dari air yang tidak berubah rasa dan baunya,
sungai2 dari air susu yang tidak berubah rasanya,
sungai2 dari khamr (arak) yang lezat rasanya bagi peminumnya, dan sungai2 dari madu yang disaring dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka sama dengan orang yang kekal dalam neraka dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya ? (QS. Muhammad [47] : 15)

Dan orang-orang yang paling dahulu beriman, merekalah yang paling dulu (masuk Surga).
Mereka itulah orang yang didekatkan (kepada Alloh).
Berada dalam Surga kenikmatan.
Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian.
Mereka berada di atas dipan yang bertahtakan emas dan permata seraya bertelekan di atasnya berhadap-hadapan.
Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda dengan membawa gelas, cerek, dan sloki (piala) berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir, mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih dan daging burung dari apa yang mereka inginkan. (QS. Al Waqiah [56] : 10-21)

Di samping mendapatkan kenikmatan-kenikmatan tersebut, orang2 yang beriman kepada Alloh Tabaraka wa Ta'ala kelak akan mendapatkan pendamping (istri) dari bidadari2 Surga nan rupawan yang banyak dikisahkan dalam ayat-ayat Al Qur'an yang mulia, diantaranya :

Dan (di dalam Surga itu) ada bidadari2 yang bermata jeli laksana mutiara yang tersimpan baik.
(QS. Al Waqiah : [56] 22-23)

Dan di dalam Surga-Surga itu ada bidadari2 yang sopan, menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni2 Surga yang menjadi suami mereka)
dan tidak pula oleh jin. (QS. Ar Rahman [55] : 56)

Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan. (QS. Ar Rahman [55] : 58)

Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari2) dengan langsung dan Kami jadikan mereka gadis2 perawan penuh cinta lagi sebaya umurnya. (QS. Al Waqiah [56] : 35-37)

Rasulullah Shallallohu 'Alaihi Wa Sallam menggambarkan keutamaan2 wanita penduduk Surga dalam sabda beliau :

... seandainya salah seorang wanita penduduk Surga menengok penduduk bumi niscaya dia akan menyinari antara keduanya (penduduk Surga dan penduduk bumi) dan akan memenuhinya bau wangi-wangian.
Dan setengah dari kerudung wanita Surga yang ada di kepalanya itu lebih baik daripada dunia dan isinya. (HR. Bukhari dari Anas bin Malik radliyAllohu 'anhu)

Dalam hadits lain Rasulullah Shallallohu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :

Sesungguhnya istri2 penduduk Surga akan memanggil suami2 mereka dengan suara yang merdu yang tidak pernah didengarkan oleh seorangpun.
Diantara yang didendangkan oleh mereka : "Kami adalah wanita2 pilihan yang terbaik.
Istri2 kaum yang termulia. Mereka memandang dengan mata yang menyejukkan."

Dan mereka juga mendendangkan :
"Kami adalah wanita2 yang kekal, tidak akan mati.
Kami adalah wanita2 yang aman, tidak akan takut.
Kami adalah wanita2 yang tinggal, tidak akan pergi.
(Shahih Al Jami' nomor 1557)

Apakah Ciri-Ciri Wanita Surga

Apakah hanya orang-orang beriman dari kalangan laki2 dan bidadari2 saja yang menjadi penduduk Surga ?
Bagaimana dengan istri2 kaum Mukminin di dunia, wanita2 penduduk bumi ?

Istri2 kaum Mukminin yang beriman kepada Alloh dan Rasul-Nya tersebut akan tetap menjadi pendamping suaminya kelak di Surga dan akan memperoleh kenikmatan yang sama dengan yang diperoleh penduduk Surga lainnya, tentunya sesuai dengan amalnya selama di dunia.

Tentunya setiap wanita Muslimah ingin menjadi ahli Surga.
Pada hakikatnya wanita ahli Surga adalah wanita yang taat kepada Alloh dan Rasul-Nya.
Seluruh ciri2nya merupakan cerminan ketaatan yang dia miliki.
Diantara ciri2 wanita ahli Surga adalah :

1. Bertakwa.

2. Beriman kepada Alloh, Malaikat2Nya, Kitab2Nya, Rasul2Nya, hari kiamat, dan beriman kepada takdir yang baik
maupun yang buruk.

3. Bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah kecuali Alloh, bersaksi bahwa Muhammad Shallallohu 'Alaihi Wa Sallam adalah hamba dan Rasul-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadlan, dan naik haji bagi yang mampu.

4. Ihsan, yaitu beribadah kepada Alloh seakan-akan melihat Alloh, jika dia tidak dapat melihat Alloh,
dia mengetahui bahwa Alloh melihat dirinya.

5. Ikhlas beribadah semata-mata kepada Alloh, tawakkal kepada Alloh, mencintai Alloh dan Rasul-Nya, takut terhadap adzab Alloh, mengharap rahmat Alloh, bertaubat kepada-Nya, dan bersabar atas segala takdir2 Alloh serta mensyukuri segala kenikmatan yang diberikan kepadanya.

6. Gemar membaca Al Qur'an dan berusaha memahaminya, berdzikir mengingat Alloh ketika sendiri atau bersama banyak orang dan berdoa kepada Alloh semata.

7. Menghidupkan amar ma'ruf dan nahi mungkar pada keluarga dan masyarakat.

8. Berbuat baik (ihsan) kepada tetangga, anak yatim, fakir miskin, dan seluruh makhluk, serta berbuat baik terhadap hewan ternak yang dia miliki.

9. Menyambung tali persaudaraan terhadap orang yang memutuskannya, memberi kepada orang, menahan pemberian kepada dirinya, dan memaafkan orang yang mendhaliminya.

10. Berinfak, baik ketika lapang maupun dalam keadaan sempit, menahan amarah dan memaafkan manusia.

11. Adil dalam segala perkara dan bersikap adil terhadap seluruh makhluk.

12. Menjaga lisannya dari perkataan dusta, saksi palsu dan menceritakan kejelekan orang lain (ghibah).

13. Menepati janji dan amanah yang diberikan kepadanya.

14. Berbakti kepada kedua orang tua.

15. Menyambung silaturahmi dengan karib kerabatnya, sahabat terdekat dan terjauh.

Demikian beberapa ciri2 wanita Ahli Surga yang kami sadur dari kitab :
Majmu' Fatawa karya Syaikhul Islam Ibnu Tamiyyah juz 11 halaman 422-423.

Ciri2 tersebut bukan merupakan suatu batasan
tetapi ciri2 wanita Ahli Surga seluruhnya masuk dalam kerangka taat kepada Alloh dan Rasul-Nya.

Alloh Ta'ala berfirman :

... barangsiapa taat kepada Alloh dan Rasul-Nya, niscaya Alloh memasukkannya ke dalam Surga yang mengalir di dalamnya sungai2 sedang mereka kekal di dalamnya dan itulah kemenangan yang besar. (QS. An Nisa' [4] : 13).

Wallohu A'lam Bis Shawab.

(Dikutip dari tulisan al ustadz Azhari Asri, judul asli Wanita Ahli Surga Dan Ciri-Cirinya.
MUSLIMAH XVII/1418/1997/Kajian Kali Ini)

Sumber artikel : http://www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=161

________________

Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Alloh) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat,
sesungguhnya Alloh beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al-Baqarah [2] : 153).

............. bertobatlah kepada Alloh dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Alloh tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan:
"Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami;
sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
(QS.At-Tahrim [66] : 8).

Mengapa wanita harus berjilbab

Mengapa Wanita Harus Berhijab?

Oleh Ummu Ahmad Rifqi
Pertanyaan ini sangat penting namun jawabannya justru jauh lebih penting. Satu pertanyaan yang membutuhkan jawaban yang cukup panjang. Jilbab atau hijab merupakan satu hal yang telah diperintahkan oleh Sang Pembuat syariat. Sebagai syariat yang memiliki konsekwensi jauh ke depan, menyangkut kebahagiaan dan kemashlahatan hidup di dunia dan akhirat. Jadi, persoalan jilbab bukan hanya persoalan adat ataupun mode fashion Jilbab adalah busana universal yang harus dikenakan oleh wanita yang telah mengikrarkan keimanannya. Tak perduli apakah ia muslimah Arab, Indonesia, Eropa ataupun Cina. Karena perintah mengenakan hijab ini berlaku umum bagi segenap muslimah yang ada di setiap penjuru bumi.
Berikut kami ulas sebagian jawaban dari pertanyaan di atas:
Pertama : Sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dan RasulNya.
Ketaatan merupakan sumber kebahagian dan kesuksesan besar di dunia dan akherat. Seseorang tidak akan merasakan manisnya iman manakala ia enggan merealisasikan,mengaplikasikan serta melaksanakan segenap perintah Allah dan RasulNya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
وَمَن يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
“Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar”. [Al Ahzab:71]
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
ذَاقَ طَعْمَ الإِيماَنِ مَنْ رَضِيَ بالله رَباًّ وَبالإسْلامِ دِيْناً وَبِمُحَمَّدٍ رَسُوْلًا.
“Sungguh akan merasakan manisnya iman, seseorang yang telah rela Allah sebagaiRabb, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai Rasul utusan Allah”. [HR Muslim].
Kedua : Pamer aurat dan keindahan tubuh merupakan bentuk maksiat yang mendatangkan murka Allah dan RasulNya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
وَمَن يَعْصِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً مُّبِينًا
“Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata”. [Al Ahzab:36].
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
كُلُّ أُمَّتِي مُعَافىً إلاَّ المُجَاهِرُن.
“Setiap umatku (yang bersalah) akan dimaafkan, kecuali orang yang secara terang-terangan (berbuat maksiat)”. [Muttafaqun alaih].
Sementara wanita yang pamer aurat dan keindahan tubuh sama artinya dia telah berani menampakkan kemaksiatan secara terang-terangan.
Ketiga : Sesungguhnya Allah memerintahkan hijab untuk meredam berbagai macam fitnah (kerusakan)
Jika berbagai macam fitnah redup dan lenyap, maka masyarakat yang dihuni oleh kaum wanita berhijab akan lebih aman dan selamat dari fitnah. Sebaliknya, masyarakat yang dihuni oleh wanita yang gemar bertabarruj (berdandan seronok), pamer aurat dan keindahan tubuh, sangatlah rentan terhadap ancaman berbagai fitnah dan pelecehan seksual serta gejolak syahwat yang membawa malapetaka dan kehancuran yang sangat besar. Jasad yang bugil jelas akan memancing perhatian dan pandangan berbisa. Itulah tahapan pertama bagi penghancuran dan pengrusakan moral dan peradaban sebuah masyarakat.
Keempat : Tidak berhijab dan pamer perhiasan akan mengundang fitnah bagi laki-laki.
Seorang wanita apabila memamerkan bentuk tubuh dan perhiasannya di hadapan laki-laki non mahram, jelas akan mengundang perhatian kaum laki-laki hidung belang dan serigala berbulu domba. Jika ada kesempatan mereka pasti akan memangsa dengan ganas laksana singa sedang kelaparan.
Seorang penyair berkata,
نظرة فإبتسامة فسلام * فكلام فموعد فلقاء.
“Berawal dari pandangan lalu senyuman kemudian salam disusul pembicaraan lalu berakhir dengan janji dan pertemuan”.
Kelima : Seorang wanita muslimah yang menjaga hijab, secara tidak langsung ia berkata kepada semua kaum laki-laki,“Tundukkanlah pandanganmu, aku bukan milikmu dan kamu juga bukan milikku. Aku hanya milik orang yang dihalalkan Allah bagiku. Aku orang merdeka yang tidak terikat dengan siapapun dan aku tidak tertarik dengan siapapun karena aku lebih tinggi dan jauh lebih terhormat dibanding mereka.”
Adapun wanita yang bertabarruj atau pamer aurat dan menampakkan keindahan tubuh di depan kaum laki-laki hidung belang, secara tidak langsung ia berkata, “Silahkan anda menikmati keindahan tubuhku dan kecantikan wajahku. Adakah orang yang mau mendekatiku? Adakah orang yang mau memandangku? Adakah orang yang mau memberi senyuman kepadaku? Ataukah ada orang yang berseloroh,“Aduhai betapa cantiknya dia?”. Mereka berebut menikmati keindahan tubuhnya dan kecantikan wajahnya hingga mereka pun terfitnah.
Manakah di antara dua wanita di atas yang lebih merdeka? Jelas, wanita yang berhijab secara sempurna akan memaksa setiap lelaki untuk menundukkan pandangan mereka dan bersikap hormat ketika melihatnya, hingga mereka menyimpulkan bahwa dia adalah wanita merdeka, bebas dan sejati.
Oleh karena itu, Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan hikmah di balik perintah mengenakan hijab dengan firmanNya.
ذَلِكَ أَدْنَى أَن يُعْرَفْنَ فَلاَ يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللهُ غَفُورًا رَّحِيمًا
“Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Pengasih”. [Al Ahzab : 59]
Wanita yang menampakkan aurat dan keindahan tubuh serta kecantikan parasnya, laksana pengemis yang merengek-rengek untuk dikasihani. Tanpa sadar mereka rela menjadi mangsa kaum laki-laki bejat dan rusak. Dia menjadi wanita terhina, terbuang, murahan dan kehilangan harga diri dan kesucian. Dan dia telah menjerumuskan dirinya dalam kehancuran dan malapetaka hidup.
SYARAT-SYARAT HIJAB
Hijab sebagai bagian dari syariat islam, memiliki batasan-batasan jelas. Para ulama pembela agama Allah telah memaparkan dalam tulisan-tulisan mereka seputar kriteria hijab. Setiap mukminah hendaknya memperhatikan batasan syariat berkaitan dengan hijab ini. Menjadikan Kitabullah dan Sunnah NabiNya sebagai dasar rujukan dalam beramal, serta tidak berpegang kepada pendapat-pendapat menyimpang dari para pengekor hawa nafsu. Dengan demikian tujuan disyariatkanya hijab dapat terwujud, bi’aunillah.
Diantara syarat-syarat hijab antara lain:
Pertama : Hendaknya menutup seluruh tubuh dan tidak menampakkan anggota tubuh sedikitpun selain yang dikecualikan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
وَقُل لِّلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلاَيُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلاَّمَاظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ
“Dan katakanlah kepada wanita-wanita mukminat, hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka dan janganlah menampakkan perhiasan mereka kecuali yang biasa nampak dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka”. [An Nuur:31].
Dan juga firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.
يَآأَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلاَبِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَن يُعْرَفْنَ فَلاَ يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللهُ غَفُورًا رَّحِيمًا {59}* لَّئِن لَّمْ يَنْتَهِ الْمُنَافِقُونَ وَالَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ وَالْمُرْجِفُونَ فِي الْمَدِينَةِ لَنُغْرِيَنَّكَ بِهِمْ ثُمَّ لاَيُجَاوِرُونَكَ فِيهَآ إِلاَّ قَلِيلاً
“Wahai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin,“Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang”. [Al Ahzab : 59].
Kedua : Hendaknya hijab tidak menarik perhatian pandangan laki-laki bukan mahram. Agar hijab tidak memancing pandangan kaum laki-laki maka harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
-. Hendaknya hijab terbuat dari kain yang tebal tidak menampakkan warna kulit tubuh.
-. Hendaknya hijab tersebut longgar dan tidak menampakkan bentuk anggota tubuh.
-. Hendaknya hijab tersebut bukan dijadikan sebagai perhiasan bahkan harus memiliki satu warna bukan berbagai warna dan motif.
-. Hijab bukan merupakan pakaian kebanggaan dan kesombongan.
Berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut.
من لبس ثوب شهرة في الدنيا ألبسه الله ثوب مذلة يوم القيامة ثم ألهب فيه النار.
“Barangsiapa yang mengenakan pakaian kesombongan di dunia maka Allah akan mengenakan pakaian kehinaan nanti pada hari kiamat kemudian ia dibakar dalam Neraka”. [HR Abu Daud dan Ibnu Majah, dan hadits ini hasan]
-. Hendaknya hijab tersebut tidak diberi parfum atau wewangian. Dasarnya adalah hadits dari Abu Musa Al Asy’ary Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
أَيُّماَ امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ فَمَرَّتْ عَليَ قَوْمٍ لِيَجِدوُا رِيْحَهَافهي زَانِيَةٌ.
“Siapapun wanita yang mengenakan wewangian lalu melewati segolongan orang agar mereka mencium baunya, maka ia adalah wanita pezina”. [HR Abu Daud, Nasa’i dan Tirmidzi, dan hadits ini Hasan]
Ketiga : Hendaknya pakaian atau hijab yang dikenakan tidak menyerupai pakaian laki-laki atau pakaian wanita kafir. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ.
“Barangsiapa yang menyerupai kaum maka dia termasuk bagian dari mereka”. [HR Ahmad dan Abu Daud]
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutuk laki-laki yang mengenakan pakaian wanita serta mengutuk wanita yang berpakaian seperti laki-laki. [HR Abu daud Nasa’i dan Ibnu Majah, dan hadits ini sahih].
Catatan :
Syaikh Albani dalam kitabnya Jilbab Al Mar’ah Al Muslimah Fil Kitab Was Sunnah mengatakan, menutup wajah adalah sunnah hukumnya (tidak wajib) akan tetapi yang memakainya mendapat keutamaan. Wallahu a’lam
Tulisan ini saya tujukan kepada saudari-saudariku seiman yang sudah berhijab agar lebih memantapkan hijabnya hanya untuk mencari wajah Allah. Juga bagi mereka yang belum berhijab agar bertaubat dan segera memulainya sehingga mendapat ampunan dari Allah Azza wa Jalla.
Wallahu waliyyut taufiq
(Ummu Ahmad Rifqi )
Maraji’:
-Al Afrah, Ahmad bin Abdul Aziz Hamdani.
-Tanbihaat Ahkaami Takhtasu Bil Mukminaat, Dr. Shalih Fauzan bin Abdullah Al Fauzan.
-Jilbab Al Mar’ah Al Muslimah Fil Kitabi Was Sunnah, Syaikh Nashiruddin Al Albani.
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 04/Tahun VII/1424H/2003 Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 08121533647, 08157579296]