Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Pages

Selasa, 12 April 2011

Hakikat tasawuf dan sufi

Al Ustadz Ruwaifi’ bin Sulaimi LcBashrah sebuah kota di negeri Irak merupakan tempat kelahiran pertama
bagi Tasawuf dan Sufi. Yang mana sebagian dari ahli ibadah Bashrah mulai berlebihan dalam beribadah zuhud dan wara’ terhadap dunia {dengan cara yg belum pernah dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam} hingga akhirnya mereka memilih utk mengenakan pakaian yg terbuat dari bulu domba . Meski kelompok ini tidak mewajibkan tarekatnya dgn pakaian semacam itu namun atas dasar inilah mereka disebut dgn “Sufi” sebagai nisbat kepada Shuuf .Oleh krn itu lafazh Sufi ini bukanlah nisbat kepada Ahlush Shuffah yg ada di zaman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam krn nisbat kepadanya dinamakan Shuffi bukan pula nisbat kepada shaf terdepan di hadapan Allah Ta’ala krn nisbat kepadanya dinamakan Shaffi bukan pula nisbat kepada makhluk pilihan Allah krn nisbat kepadanya adl Shafawi dan bukan pula nisbat kepada Shufah bin Bisyr {salah satu suku Arab} walaupun secara lafazh bisa dibenarkan namun secara makna sangatlah lemah karena antara suku tersebut dgn kelompok Sufi tidak berkaitan sama sekali.Para ulama Bashrah yg mendapati masa kemunculan mereka tidaklah tinggal diam.
Sebagaimana yg diriwayatkan oleh Abu Asy Syaikh - Al Ashbahani rahimahullah dgn sanadnya dari Muhammad bin Sirin rahimahullah bahwasanya telah sampai kepadanya berita tentang orang-orang yg mengutamakan pakaian yg terbuat dari bulu domba maka beliau pun berkata: “Sesungguhnya ada orang-orang yg mengutamakan pakaian yg terbuat dari bulu domba dgn alasan utk meneladani Al Masih bin Maryam ! Maka sesungguhnya petunjuk Nabi kita lbh kita cintai beliau Shallallahu ‘alaihi wassalam biasa mengenakan pakaian yg terbuat dari bahan katun dan yg selainnya.” .Siapakah Peletak/Pendiri Tasawuf ?Ibnu ‘Ajibah seorang Sufi Fathimi mengklaim bahwasanya peletak Tasawuf adl Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam sendiri. Yang mana beliau –menurut Ibnu ‘Ajibah - mendapatkannya dari Allah Ta’ala melalui wahyu dan ilham. Kemudian Ibnu ‘Ajibah berbicara panjang lebar tentang permasalahan tersebut dgn disertai bumbu-bumbu keanehan dan kedustaan. Ia berkata: “Jibril pertama kali turun kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam dgn membawa ilmu syariat dan ketika ilmu itu telah mantap maka turunlah ia utk kedua kalinya dgn membawa ilmu hakikat. Beliau Shallallahu ‘alaihi wassalam pun mengajarkan ilmu hakikat ini pada orang- orang khususnya saja. Dan yg pertama kali menyampaikan Tasawuf adl Ali bin Abi Thalib Radiyallahu ‘anhu kemudian Al Hasan Al Bashri rahimahullah menimba darinya.” {Iqazhul Himam Fi Syarhil Hikam hal.5 dinukil dari At Tashawwuf Min Shuwaril Jahiliyah hal. 8}.Asy Syaikh Muhammad Aman Al Jami rahimahullah berkata: “Perkataan Ibnu ‘Ajibah ini merupakan tuduhan keji lagi lancang terhadap Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam ia menuduh dgn kedustaan bahwa beliau menyembunyikan kebenaran. Dan tidaklah seseorang menuduh Nabi dgn tuduhan tersebut kecuali seorang zindiq yg keluar dari Islam dan berusaha utk memalingkan manusia dari Islam jika ia mampu krn Allah Ta’ala telah perintahkan Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wassalam utk menyampaikan kebenaran tersebut dalam firman-Nya : “Wahai Rasul sampaikanlah apa yg telah diturunkan kepadamu oleh Rabbmu dan jika engkau tidak melakukannya maka engkau tidak menyampaikan risalah-Nya.” Beliau juga berkata: “Adapun pengkhususan Ahlul Bait dgn sesuatu dari ilmu dan agama maka ini merupakan pemikiran yg diwarisi oleh orang-orang Sufi dari pemimpin-pemimpin mereka . Dan benar-benar Ali bin Abi Thalib Radiyallahu ‘anhu sendiri yg membantahnya sebagaimana yg diriwayatkan oleh Al Imam Muslim rahimahullah dari hadits Abu Thufail Amir bin Watsilah Radiyallahu ‘anhu ia berkata: “Suatu saat aku pernah berada di sisi Ali bin Abi Thalib Radiyallahu ‘anhu maka datanglah seorang laki-laki seraya berkata: “Apa yg pernah dirahasiakan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam kepadamu?” Maka Ali pun marah lalu mengatakan: “Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam belum pernah merahasiakan sesuatu kepadaku yang tidak disampaikan kepada manusia ! Hanya saja beliau Shallallahu ‘alaihi wassalam pernah memberitahukan kepadaku tentang empat perkara. Abu Thufail Radiyallahu ‘anhu berkata: “Apa empat perkara itu wahai Amirul Mukminin ?” Beliau menjawab “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “ Allah melaknat seorang yg melaknat kedua orang tuanya Allah melaknat seorang yg menyembelih utk selain Allah Allah melaknat seorang yg melindungi pelaku kejahatan dan Allah melaknat seorang yg mengubah tanda batas tanah.” {At Tashawwuf Min Shuwaril Jahiliyyah hal. 7-8}.Hakikat TasawufBila kita telah mengetahui bahwasanya Tasawuf ini bukanlah ajaran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam dan bukan pula ilmu warisan dari Ali bin Abi Thalib Radiyallahu ‘anhu maka dari manakah ajaran Tasawuf ini ?Asy Syaikh Ihsan Ilahi Zhahir rahimahullah berkata: “Tatkala kita telusuri ajaran Sufi periode pertama dan terakhir dan juga perkataan-perkataan mereka baik yg keluar dari lisan atau pun yang terdapat di dalam buku-buku terdahulu dan terkini mereka maka sangat berbeda dgn ajaran Al Qur’an dan As Sunnah. Dan kita tidak pernah melihat asal usul ajaran Sufi ini di dalam sejarah pemimpin umat manusia Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam dan juga dalam sejarah para shahabatnya yg mulia serta makhluk-makhluk pilihan Allah Ta’ala di alam semesta ini. Bahkan sebaliknya kita melihat bahwa ajaran Sufi ini diambil dan diwarisi dari kerahiban Nashrani Brahma Hindu ibadah Yahudi dan zuhud Buddha. {At Tashawwuf Al Mansya’ Wal Mashadir hal. 28}. (1)Asy Syaikh Abdurrahman Al Wakil rahimahullah berkata: “Sesungguhnya Tasawuf merupakan tipu daya syaithan yg paling tercela lagi hina utk menggiring hamba-hamba Allah Ta’ala di dalam memerangi Allah Ta’ala dan Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wassalam. Sesungguhnya ia merupakan topeng bagi Majusi agar tampak sebagai seorang Rabbani bahkan ia sebagai topeng bagi tiap musuh di dalam memerangi agama yg benar ini. Periksalah ajarannya ! niscaya engkau akan mendapati padanya ajaran Brahma Buddha Zaradisytiyyah Manawiyyah Dishaniyyah Aplatoniyyah Ghanushiyyah Yahudi Nashrani dan Berhalaisme Jahiliyyah.” . (2)Beberapa Bukti Kesesatan Ajaran Tasawuf1. Al Hallaj seorang dedengkot sufi berkata : “Kemudian Dia menampakkan diri kepada makhluk-Nya dalam bentuk orang makan dan minum.” {Dinukil dari Firaq Mua’shirah karya Dr.
Ghalib bin Ali Iwaji juz 2 hal.600}.Padahal Allah Ta’ala telah berfirman :لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ“Tidak ada sesuatu pun yg serupa dgn Allah dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” رَبُّهُ قَالَ رَبِّ أَرِنِي أَنْظُرْ إِلَيْكَ قَالَ لَنْ تَرَانِي“Berkatalah Musa : “Wahai Rabbku nampakkanlah kepadaku agar aku dapat melihat-Mu.” Allah berfirman : “Kamu sekali-kali tidak akan sanggup melihat-Ku {yakni di dunia- pen}………” .2. Ibnu ‘Arabi tokoh sufi lainnya berkata : “Sesungguhnya seseorang ketika menyetubuhi istrinya tidak lain ia menyetubuhi Allah !” .(3) Betapa kufurnya kata-kata ini … tidakkah orang-orang Sufi sadar akan kesesatan gembongnya ini ?!3. Ibnu ‘Arabi juga berkata : “Maka Allah memujiku dan aku pun memuji-Nya dan Dia menyembahku dan aku pun menyembah-Nya.” .(4)Padahal Allah Ta’ala telah berfirman :وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإِنْسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُونِ“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali utk beribadah kepada-Ku.” {Adz Dzariyat : 56}.إِنْ كُلُّ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ إِلاَّ ءَاتِي الرَّحْمَنِ عَبْدًا“Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi kecuali akan datang kepada Allah Yang Maha Pemurah dalam keadaan sebagai hamba.” .4. Jalaluddin Ar Rumi seorang tokoh sufi yg kondang berkata : “Aku seorang muslim tapi aku juga seorang Nashrani Brahmawi dan Zaradasyti bagiku tempat ibadah sama … masjid gereja atau tempat berhala-berhala.” (5)Padahal Allah Ta’ala berfirman :يَبْتَغِ غَيْرَ الإِسْلاَمِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ“Dan barangsiapa mencari agama selain agama Islam maka sekali-kali tidaklah akan diterima dari padanya dan dia di akhirat termasuk orang-orang yg merugi.” 5. Pembagian ilmu menjadi Syari’at dan Hakikat yg mana bila seseorang telah sampai pada tingkatan hakikat berarti ia telah mencapai martabat keyakinan yg tinggi kepada Allah Ta’ala oleh krn itu gugurlah baginya segala kewajiban dan larangan dalam agama ini.Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata : “Tidak diragukan lagi oleh ahlul ilmi dan iman bahwasanya perkataan tersebut termasuk sebesar-besar kekafiran dan yg paling berat. Ia lebih jahat dari perkataan Yahudi dan Nashrani krn Yahudi dan Nashrani beriman dgn sebagian dari isi Al Kitab dan kafir dgn sebagiannya sedangkan mereka adl orang-orang kafir yg sesungguhnya {karena mereka berkeyakinan dgn sampainya kepada martabat hakikat tidak lagi terkait dgn kewajiban dan larangan dalam agama ini pen}.” {Majmu’ Fatawa juz 11 hal. 401}.6. Dzikirnya orang-orang awam adl لا إله إلا الله sedangkan dzikirnya orang-orang khusus dan paling khusus “الله / Allah” “هو / Huu” dan “آه / Aah” saja.Padahal Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda :أَفْضَلُ الذِّكْرَ لاَ إِلهِ إِلاَّ الله“Sebaik-baik dzikir adl لا إله إلا الله .” {H.R. Tirmidzi dari shahabat Jabir bin Abdullah Radiyallahu ‘anhu dihasankan oleh Asy Syaikh Al Albani dalam Shahih Al Jami’ no. 1104}.(6)Syaikhul Islam rahimahullah berkata : “Dan barangsiapa yg beranggapan bahwa لا إله إلا الله dzikirnya orang awam sedangkan dzikirnya orang-orang khusus dan paling khusus adl “هو / Huu” maka ia seorang yg sesat dan menyesatkan.” {Risalah Al Ubudiyah hal. 117-118 dinukil dari Haqiqatut Tashawwuf hal. 13}7. Keyakinan bahwa orang-orang Sufi mempunyai ilmu Kasyaf {dapat menyingkap hal-hal yg tersembunyi} dan ilmu ghaib. Allah Ta’ala dustakan mereka dalam firman-Nya:قُلْ لاَ يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ الْغَيْبَ إِلاَّ اللَّهُ وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ“Katakanlah tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yg mengetahui hal-hal yg ghaib kecuali Allah.” 8. Keyakinan bahwa Allah Ta’ala menciptakan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam dari nuur / cahaya-Nya dan Allah Ta’ala ciptakan segala sesuatu dari cahaya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam. Padahal Allah Ta’ala berfirman :قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ“Katakanlah sesungguhnya aku hanyalah seorang manusia seperti kalian yang diwahyukan kepadaku …” .إِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلاَئِكَةِ إِنِّي خَالِقٌ بَشَرًا مِنْ طِينٍ“ ketika Rabbmu berfirman kepada para Malaikat : “Sesungguhnya Aku akan ciptakan manusia dari tanah liat.” Wallahu A’lam Bish ShawabHadits-hadits palsu atau lemah yg tersebar di kalangan umatHadits Abu Umamahعَلَيْكُمْ بِلِبَاسِ الصُّوفِ، تَجِدُوْا حَلاَوَةَ الإيْمَانِ فِيْ قُلُوْبِكُمْ“Pakailah pakaian yg terbuat dari bulu domba niscaya akan kalian rasakan manisnya keimanan di hati kalian”.Keterangan : Hadits ini palsu krn di dalam sanadnya terdapat seorang perawi yg bernama Muhammad bin Yunus Al Kadimy. Dia seorang pemalsu hadits Al Imam Ibnu Hibban berkata : “Dia telah memalsukan kira-kira lbh dari dua ribu hadits”. {Lihat Silsilah Al Ahadits Adh Dhoifah Wal Maudhu’ah no:90}Footnote :(1)(2) Dinukil dari kitab Haqiqatut Tashawwuf karya Asy Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan Al Fauzan hal.7(3)(4)(5) Dinukil dari kitab Ash Shufiyyah Fii Mizanil Kitabi Was Sunnah karya Asy Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu hal. 24-25.(6) Lihat kitab Fiqhul Ad ‘Iyati Wal Adzkar karya Asy Syaikh Dr. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al Badr hal. 173.
sumber : file chm Darus Salaf 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar